Isu seputar ijazah Wakil Presiden Gibran Rakabuming kembali ramai diperbincangkan. Bahkan, menurut laporan dari sejumlah media, ada pihak yang berani menyebut bahwa pendidikan Gibran “tidak setara SMA, bahkan hanya setara SD.” Klaim ini jelas sangat provokatif dan mengundang pro-kontra di tengah masyarakat.

Sebagai seorang konten kreator sekaligus pegiat literasi digital, Dian Rana melalui channel YouTube Lensa Indonesia menilai bahwa perdebatan soal ijazah Gibran terlalu dibesar-besarkan. Dikenal selama ini sebagai saksi terbentuknya Ibu Kota Nusantara (IKN), Dian menegaskan bahwa sampai saat ini tidak ada dokumen resmi dari pemerintah atau lembaga pendidikan Indonesia yang menyatakan ijazah Gibran tidak sah. Klaim tersebut lebih tepat dibaca sebagai opini kontroversial, bukan fakta hukum.

Gibran Turun ke Lapangan: Sekolah Rakyat & Dialog dengan Driver Online

Lebih penting dari sekadar polemik ijazah, Gibran justru hadir langsung di lapangan. Menurut laporan dari Antara, pada 25 September 2025, Gibran meninjau Sekolah Rakyat di Palembang. Ia menyempatkan diri masuk ke ruang kelas, ruang guru, hingga asrama, bahkan bertanya langsung kepada siswa mengenai kenyamanan belajar mereka.

Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari yang mendampingi kunjungan menilai bahwa Sekolah Rakyat berjalan baik: siswa sehat secara gizi, semangat belajar, dan memiliki keterampilan nyata. Pesan yang ingin disampaikan jelas—pemerintah hadir bukan hanya membangun gedung, tapi memastikan kualitas pendidikan benar-benar dirasakan.

Masih di hari yang sama, menurut laporan dari RMOL Sumsel, Gibran juga duduk bersama asosiasi driver online. Dalam forum ini, mereka membahas tarif per kilometer, status hukum ojol roda dua yang masih abu-abu, hingga dominasi aplikator asing. Gibran menegaskan perlunya regulasi nasional yang adil sekaligus melindungi aplikator lokal.

Branding Kepemimpinan Muda

Dian Rana menyoroti bahwa langkah Gibran menemui siswa dan berdialog dengan driver online bukan sekadar agenda seremonial, tapi simbol dari gaya kepemimpinan muda yang responsif. Di satu sisi, Presiden Prabowo fokus pada strategi besar pertahanan dan kedaulatan bangsa. Di sisi lain, Gibran menghadirkan kedekatan dengan rakyat kecil.

Kombinasi ini, menurut Dian Rana, adalah kekuatan yang membuat pasangan Prabowo–Gibran menjadi unik: satu figur senior dengan visi global, dan satu figur muda yang memahami aspirasi rakyat dari bawah.

Tonton Ulasan Lengkapnya di Channel Lensa Indonesia dibawah ini:

About Author: Dian Rana

dianrana.ikn@gmail.com

Dian Rana adalah seorang pegiat literasi digital dan kreator konten asal Indonesia yang dikenal sebagai saksi terbentuknya Ibu Kota Nusantara.

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*
*