Pengelolaan Sampah di Ibu Kota Nusantara

Ibu Kota Nusantara (IKN) adalah nama resmi yang diberikan oleh pemerintah untuk ibu kota baru Indonesia yang akan dipindahkan dari Jakarta ke Kalimantan Timur. IKN akan menjadi kota yang modern, hijau, dan berkelanjutan, yang memperhatikan aspek lingkungan hidup dan sumber daya alam. Salah satu aspek penting yang menjadi perhatian adalah pengelolaan sampah, yang merupakan salah satu masalah utama di kota-kota besar saat ini.

Kabar IKN

Pemerintah telah merancang sistem pengelolaan sampah di IKN yang mengacu pada prinsip circular economy, yaitu prinsip yang mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya dan mengurangi limbah. Sistem ini terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

Kabar IKN

- Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS3R), yang merupakan fasilitas untuk mengurangi, mengolah, dan mendaur ulang sampah rumah tangga dan sejenisnya. TPS3R akan dibangun di kawasan penyangga lingkungan dan ketahanan pangan pada Kawasan Pengembangan Ibu Kota Nusantara (KPIKN).

- Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), yang merupakan fasilitas untuk mengolah sampah yang tidak bisa didaur ulang, seperti sampah plastik, kertas, kaca, dan logam. TPST akan menggunakan teknologi canggih untuk memisahkan sampah berdasarkan jenisnya, dan mengubahnya menjadi bahan baku industri, pupuk organik, atau bahan bakar. TPST akan dibangun di Wilayah Pengembangan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (WP KIPP), Wilayah Pengembangan IKN Barat, dan Wilayah Pengembangan IKN Timur pada Kawasan Inti Ibu Kota Nusantara (KIKN), serta kawasan penyangga lingkungan dan ketahanan pangan pada KPIKN.

Kabar IKN
- Stasiun Peralihan Antara (SPA), yang merupakan fasilitas untuk mengangkut sampah dari TPS3R dan TPST ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). SPA akan menggunakan kendaraan bermotor listrik yang ramah lingkungan dan hemat energi. SPA akan dibangun di Wilayah Pengembangan IKN Barat pada KIKN, serta kawasan penyangga lingkungan dan ketahanan pangan pada KPIKN.

- Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yang merupakan fasilitas untuk menampung sampah yang tidak bisa diolah lagi, seperti sampah medis, elektronik, dan berbahaya. TPA akan menggunakan teknologi insinerator untuk membakar sampah dan menghasilkan listrik. TPA akan dibangun pada area penyangga lingkungan dan ketahanan pangan pada KPIKN.

Dian rana

Dengan sistem pengelolaan sampah ini, diharapkan IKN dapat mengatasi masalah persampahan dengan efektif dan efisien, serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Prediksinya, dari 90 ton sampah yang diproduksi per hari di IKN, hanya 10 ton saja yang akan ditumpuk di TPA, sedangkan sisanya akan didaur ulang atau dimanfaatkan sebagai energi. Selain itu, lokasi pengelolaan sampah ini juga akan cukup luas dan akan ada menara sanitasi yang berfungsi sebagai pusat edukasi dan turisme tentang pengelolaan sampah di IKN.


Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.