![]() |
Poto: Buaya Muara Mentawir |
Pada pertengahan Oktober 2023, saya, Dian Rana, bersama dengan sejumlah rekan dari Otorita IKN, termasuk teman-teman dari Belanda dan Jerman, serta beberapa dari Bali, memutuskan untuk melakukan perjalanan menuju lokasi wisata yang menarik di Ibu Kota Nusantara.
![]() |
Poto Perjalanan Menuju Mentawir |
Destinasi kami adalah Wisata Mangrove Mentawir, yang terletak sekitar 1.5 jam perjalanan dari titik nol Ibu Kota Nusantara
![]() |
Poto: Berbincang dengan Bpk. Lamale tentang Mangrove |
Sesampai di Mentawir, rombongan kami disambut oleh seorang pria ramah yang ternyata adalah Bpk. Lamale. Beliau akan menjadi pemandu kami dalam menjelajahi hutan mangrove yang memukau ini.
![]() |
Poto Mba Anggi (OIKN) |
Namun, sebelum memulai petualangan, kami semua disuguhkan dengan segelas sirup yang terbuat dari mangrove. Rasanya manis dan menyegarkan, sesuatu yang benar-benar unik.
![]() |
Poto: Sirup Mangrove |
Tak hanya sirup, kami juga dapat mencoba kopi dan teh yang dibuat dari bahan mangrove.
![]() |
Poto: Bule Sampah mencicipi Kopi Mangrove |
![]() |
Poto: Perahu susur Mangrove |
Dalam obrolan dengan Bpk. Lamale, kami mengetahui bahwa hutan mangrove di Kelurahan Mentawir yang dijaga oleh beliau bersama kelompoknya memiliki luas mencapai 7.620 hektare.
Dari luas tersebut, sekitar 1.850 hektare digunakan untuk konservasi, sementara 500 hektare lainnya dijadikan objek wisata. Ini adalah upaya pelestarian alam yang patut diacungi jempol.
Tengah-tengah perjalanan kami, beberapa burung terlihat terbang di atas pepohonan mangrove seakan menyambut kedatangan kami.
Bahkan, ada pula burung-burung yang sedang mencari ikan di antara lumpur di sekitar akar mangrove. Pemandangan ini membuat perjalanan semakin menakjubkan.
Ketika kami melihat ke kejauhan, terlihat satu pohon mangrove yang membentuk seperti jamur dengan latar belakang jembatan Pulau Balang, yang menambahkan keindahan pemandangan. Suasana tenang dan damai membuat kami merasa seperti berada di surga.
Namun, perjalanan kami juga dikejutkan oleh kemunculan buaya muara. Kami mendengar bahwa kawasan ini dikenal memiliki banyak buaya, dan ini adalah pengingat bahwa keindahan alam tetap harus dijaga dengan bijak.
Setelah berkeliling dan menikmati semua keindahan yang ditawarkan Mentawir, saya dan tim merasa bangga terhadap upaya pelestarian alam dan wisata yang telah dibangun di kawasan ini.
Kami juga sangat merekomendasikan lokasi wisata ini kepada siapa saja yang berada di Ibu Kota Nusantara. Semoga keindahan alam ini tetap terjaga untuk masa depan generasi mendatang.