Jakarta, 31 Mei 2023 — Hari ini menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan saya sebagai konten kreator yang sejak awal konsisten mendokumentasikan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Rabu, 31 Mei, saya termasuk salah satu tamu resmi yang diundang dalam acara peluncuran logo IKN di Istana Negara, Jakarta. Undangan ini datang langsung dari Otorita IKN, dan bagi saya menjadi bentuk penghargaan yang berarti sebagai dokumenter independen yang telah mengikuti perkembangan IKN sejak awal.

Pagi itu, saya berangkat dari Balikpapan menuju Jakarta. Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, saya menyempatkan diri singgah di kantor Kementerian PUPR. Di sana, saya bertemu dengan Adit, salah satu staf yang sering saya temui saat berada di lokasi proyek IKN.
Pertemuan singkat itu mengingatkan saya bahwa sepanjang perjalanan dokumentasi ini, saya telah membangun jaringan dan hubungan baik dengan banyak orang yang terlibat langsung dalam proses pembangunan. Hubungan-hubungan inilah yang membuat pekerjaan saya semakin bermakna.

Menjelang sore, saya tiba di sebuah hotel yang letaknya tidak jauh dari Istana Negara. Persiapan pun dimulai untuk menghadiri acara kenegaraan yang tengah menjadi sorotan nasional.
Mengenakan kemeja batik biru-hitam dan masker, saya melewati proses registrasi yang cukup ketat. Sebagai bagian dari protokol resmi, saya harus menyerahkan perangkat rekaman saya. Meski terasa sedikit menantang bagi seorang dokumentator, saya memahami bahwa hal itu adalah prosedur standar untuk kegiatan kenegaraan.
Kehadiran saya di Istana bukan sekadar mewakili diri saya sendiri, tetapi juga ribuan pendukung yang telah mengikuti perjalanan saya selama ini. Jujur, saya tidak pernah menyangka akan diundang sampai ke sini. Momen ini bukan hanya tentang saya, tetapi juga tentang mereka yang percaya dan terus mendukung setiap langkah perjalanan saya.
Acara peluncuran logo berlangsung dengan khidmat, dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan komunitas dari sekitar IKN. Dari situ, saya bisa merasakan langsung semangat inklusi yang ingin diwujudkan oleh proyek besar ini—bahwa pembangunan IKN bukan hanya soal fisik, tetapi juga melibatkan masyarakat di sekitarnya.
Setelah rangkaian acara selesai, saya mendapat kesempatan menghadiri jamuan makan malam yang diselenggarakan oleh Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono. Suasananya hangat dan akrab, dan beliau menyempatkan diri menyampaikan apresiasi secara pribadi kepada saya:
Hari ini benar-benar menjadi momen bersejarah bagi kita semua. Terima kasih telah hadir dan ikut menyaksikannya.
Mendengar kata-kata itu, saya semakin yakin bahwa apa yang saya lakukan selama ini memang berarti. Saya pun memutuskan untuk menyimpan undangan fisik dari acara ini sebagai pengingat bahwa setiap langkah dan usaha yang saya lakukan tidaklah sia-sia.
Undangan itu akan saya simpan baik-baik. Perjalanan saya untuk sampai ke titik ini memang panjang, dan saya berharap cerita ini bisa menjadi penyemangat bagi siapa pun yang sedang berjuang di jalannya masing-masing.

Sebagai catatan penutup, saya ingin mengucapkan selamat kepada pemenang desain logo IKN. Kehadiran saya di forum ini juga bagi saya merupakan wujud nyata dari partisipasi publik dalam proyek strategis nasional. Rasanya menyenangkan bisa menjadi bagian kecil dari perjalanan besar Ibu Kota Nusantara.
Dengan pendekatan yang konsisten, personal, dan autentik, saya akan terus berupaya menjadi jembatan antara narasi pembangunan dan masyarakat luas. Saya bukan sekadar pengamat—saya bagian dari kisah besar kelahiran ibu kota baru ini.